Makalah Vertebrata Laut
ORDO CICONIIFORMES
Oleh:
KELOMPOK V:
STEVEN
JUMNIATY S
AZMI UTAMI PUTRI
SRY SWARNY ABU BAKAR
KATARINA HESTI ROMBE
FRANS HABRIANTO
RIZKI ALFIRA
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
AVES adalah sebuah kelas yang terdapat
dalam vertebrata (bertulang belakang)yang mencakup hewan-hewan unggas yang
ditandai oleh adnya bulu dan adaptasi terbang lainnya. Kelas aves ini diduga
berawal dari reptile terbang.kelas aves berevolusi selama radiasi reptilia yang
sangat hebat pada masa mesozoikum. Fosil burung purba tertua yang ditemukan
adalah Archaeopteryx
lithograpica. Fosil ini ditemukan dijerman, yang berusia 150 juta
tahun, termasuk kedalam masa jura.
Burung memiliki keunikan
tersendiri-sendiri, dimana burung di bumi in terdiri dari berbagai spesies dana
berbagai ordo. Salah satunya yaitu ordo ciconiiformes.
Ordo ciconiiformes merupakan kelompok
burung yeng memiliki karakteristik tersendiri. Dimana memiliki bentuk leher
yang panjang dan paruh yang besar dan panjang.
B. Tujuan
penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk menambah pengetahuan kita tentang bentuk bentu dari burung khususnya pada
ordo Ciconiiformes.
BURUNG
(ORDO CICONIIFORMES)
Burung merupakan kelompok hewan yang
tidak bertulang belakang yang dapat terbang di udara. Burung pada umunya
memiliki ciri:
a)
Suhu tubuh tidak di
pengaruhi oleh perubahan suhu disebut juga homolotermis.
b)
Mempunyai sepasang sayap.
c)
Alat penglihatan,pendengaran,dan
alat suara rendah lebih sempurna dari pada kelas sebelumnya.
d)
Mempunyai kemampuan
melindungi anak-anaknya dan tubuhnya.
e)
Bernapas dengan paru-paru
dan pundi-pundi hawa.
f)
Badannya berbulU
g)
Mulut tidak bergigi
h)
Peredaran darah tertutup dan
berganda
i)
Berkembang biak dengan
bertelur (ovipar).
j)
Tulangnya tipis dan
berlubang.
k)
Pada sebagian besar spesies,
anggota gerak atas berfunfsi untuk terbang.
l)
Kulit kakinya diselubungi
semacam sisik yang disebut tasometatarsus.
m)
Memiliki kantong udara untuk
membantu pernapasan pada saat terbang.
Burung (aves) memiliki ciri khusus antara
lain tubuhnya terbungkus bulu, memiliki dua pasang anggota alat gerak, anggota
anterior mengalami modifikasi sebagai sayap, sedangkan sepasang anggota
posterior disesuaikan untuk hinggap dan berenang, masing – masing kaki berjari
4 buah ; cakar terbungkus oleh kulit yang menanduk dan bersisik. Mulutnya
memiliki bagian yang terproyeksi sebagai paruh atau sudu yang terbungkus oleh
lapisan zat tanduk. Burung masa kini tidak memiliki gigi. Tungkai memiliki 4
jari atau kurang, tarsometatarsus tertutup oleh kulit yang mengalami penandukan
dan pada umumnya berbentuk sisik. Ekor mempunyai fungsi yang khusus dalam
menjaga keseimbangan dan mengatur kendali saat terbang ( jasin, 1992). Paruh
merupakan modifikasi bibir, kulit luar yang mengeras dan membentuk sarung zat
tanduk dan membungkus tonjolan tulang
pada rahang ( Peterson, 1986). Secara skematis morfologi burung adalah seperti
gambar sbb:
ORDO CICONIIFORMES
A. Ciri Morfologi:
Mencakup
burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai berikut:
·
Leher dan tungkai panjang.
·
Paruh besar lurus atau
berombak tajam.
·
Jari-jari tanpa selaput.
·
Bulu-bulu dekoratif.
·
Burung yang baru menetas
tidak berbulu.
·
Makanannya ikan, atau
hewan-hewan air yang lainnya.
Bentuk Paruh dan Kaki
·
Paruh
Memiliki paruh panjang dan besar. Bentuk tersebut
memudahkannya untuk mencari ikan di rawa-rawa atau daerah lumpur.
·
Kaki
Memiliki bentuk kaki yang panjang dan sedikit
berse;aput, sehingga memudahkan berjalan diatas lumpur untuk mencari makanan.
B. ANATOMI
Sisitem
pencernaan:
Pada umumnya sistem
pencernaan pada ordo Ciconiiformes ini sama seperti sistem pencernaan makanan
pada umumnya yaitu:
Pada mulut terdapat paruh yang sangat kuat
dan berfungsi untuk mengambil makanan.Makanan yang diambil oleh paruh kemudian
masuk kedalam rongga mulut lalu menuju kerongkongan.Bagian bawah kerongkongan
membesar berupa kantong yang disebut tembolok.Kemudian masuk ke lambung
kelenjar .Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandung kelenjar yang
menghasilkan getah lambung yang berfungsi untuk mencerna makan secara
kimiawi.Kemudian makan masuk menuju lambung pengunyah.Disebut lambung pengunyah
karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan
makanan.Didalam hati,empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk
membantu mencerna makanan secara mekanis. Kemudian,makanan masuk menuju usus
halus.Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu dialirkan kedalam usus
halus.Hasil pencernaan berupa sari- sari makanan diserap oleh kapiler darah
pada dinding usus halus.Burung mem-punyai dua usus buntu yang terletak antara
lambung dan usus.Usus buntu berguna untuk memperluas daerah penyerapan sari
makanan. Sisa makanan didorong ke usus besar kemudian kedalam poros usus
(rektum) dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka.
Mulut / paruh →
Kerongkongan → Tembolok → Lambung kelenjar →Lambung pengunyah → Hati → Pankreas
→ Usus halus → Usus besar →Usus buntu → Poros usus (rectum) →Kloaka.
C. KLASIFIKASI
Menurut
Andrew (1992), klasifikasi dari ordo
Ciconiiformes yaitu:
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Aves
Ordo
: Ciconiiformes
Family:
Ardeidae
Balaenicipitidae
Scopidae
Ciconiidae
Threskiornithidae
Cathartidae
D. HABITAT DAN MAKANAN
umumnya hidup didarat dan sebagian besar di
wilayah hangat. Biasanya kebanyakan terdapat di bagian tanah berlumpur juga
pada periran yang sangat dangkal. Makanannya berupa katak, ikan, serangga dan
cacing.
Bentuk cara makan yakni seperti pada gambar
berikut:
E. REPRODUKSI
Reproduksi merupakan salah satu kemampuan
suatu hewan yang sangat penting, karena tanpa kemampuan tersebut maka suatu
jenis hewan akan punah.
Reproduksi burung dari Ordo Ciconiiformes umumnya sama dengan
reproduksi burung pada umumnya yakni secara seksual dan bersifat ovipar
(bertelur).
F. BENTUK PERILAKU BURUNG
Pada umumnya bentuk perilaku burung dalam
melakukan aktivitas (siklus hidupnya) yakni sebagai berikut:
a.
Perilaku
proses reproduksi
Urutan
sketsa perilaku reproduksi dari gambar tersebut adalah a. Jantan dan betina
terbentuk formasi pasangan, b. Naiknya burung jantan ke punggung burung betina
dengan merentangkan kedua sayapnya, c. Pendaratan burung jantan di punggung
burung betina, d. Terjadi proses kopulasi, e. Turunnya burung jantan dari
punggung burung betina dengan berdiri berdampingan dan diakhiri body shaking.
b.
Perilaku
bersarang
Urutan
sketsa perilaku reproduksi dari gambar tersebut adalah a). Proses pemilihan
ranting, b). Penarikan ranting (dilakukan dengan menggunakan peruh), c). Proses
pemotongan ranting (dilakukan dengan menggunakan paruh), d) dan e). Burung
terbang membawa ranting ke tempat yang ditentukannya, f). Proses penyusunan
ranting (dilakukan dengan burung jantan dan burung betina).
c.
Perilaku
mengeram
Perilaku mengeram dilakukan
langsung dengan cara kedua kaki di tekuk sehingga posisi seperti duduk dengan
paruh ke bawah dan kadang-kadang dibuka.
PENUTUP
Burung dari ordo Ciconiiformes
memiliki karakteristik bentuk morfologi yakni memiliki bentuk leher yang
panjang dan kaki yang panjang. Hal ini terjadi karena disesuaikan dengan adaptasi
lingkungan serta makanannya. Dimana burung dari ordo ciconiiformes ini
makanannya berupa ikan, katak crustacea dan lain-lain. Sedangkan habitatnya
kebanyakan di bagian lumpur dimana mereka mencari makanan.
Siklus reproduksi burung pada ordo
ini memiliki bentuk reproduksi seperti burung pada umumnya yakni seksual dan
bersifat ovipar (bertelur).
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, H.S.
1980. Dasar-dasar Pembinaan Margasatwa.
Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor.
Campbell N
A.2005.biologi edisi 5 jilid 2.jakarta:erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Bangau
http://id.wikipedia.org/wiki/Ciconiiformes
Evietos.2009.hewan vertebrata. http://evietos.blogspot.com/2009/12/hewan‑vertebrata.html
http://www.crayonpedia.org/wiki/index.php?title=BSE:Cara_Makhluk_Hidup_Menyesuaikan_Diri_dengan_Lingkungannya_5.1_%28BAB_2%29&redirect=no
Jasin M. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi.
Sinar Wijaya. Surabaya.
Silvius,
M. J. Dan W. J.A.Verheught, 1989. Status
Bangau, Ibis dan Burung Paruh Sendok. PHPA/AWB-Indonesia. Bogor.
makasih sudah berbagi infonya yah kak
BalasHapusihsg