Sabtu, 16 Maret 2013

Analisis Nitrat (NO3)


HASIL PERAMETER KIMIA ANALISIS NITRAT (NO3)
DI PERAIRAN POPSA
MAKASSAR
LAPORAN LENGKAP

                                             NAMA            : STEVEN
                                             NIM                : L111 09 265
                                             KELOMPOK   : SATU (1)

LOGO UNHAS.jpg








LABORATORIUM OSEANOGRAFI KIMIA
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Kandungan nitrat di laut sangat penting dalam menunjang keutuhan ekosistem perairan. Hal itu terjadi karena nitrat merupakan unsur yang digunakan dalam proses fotosintesis dan merupakan unsur yang digunakan untuk pertumbuhan fitoplankton. Kadar nitrat yang banyak dalam suatu perairan dapat dikatakan bagus atau subur karena dengan nitrat maka fitoplankton akan banyak disuatu perairan sehingga akan terjadi proses fotosintesis dimana menghasilkan O2 yang sangat dibutuhkan bagi organisme laut. Tetapi dengan kelebihan kadar nitrat dalam perairan maka dapat mengakibatkan dampak buruk bagi organisme. Hal itu terjadi karena dengan kadar nitrat yang tinggi dalam suatu perairan maka  akan mengakumulasi pertumbuhan ganggang yang tak terbatas sehingga air akan kekurangan O2. Perairan yang kekurangan O2 dapat berakibat negatif terhadap organisme karena tidak akan terjadi proses nitrifikasi melainkan proses denitrifikasi dimana ion nitrat dan nitrit diubah menjadi mol N2 yang hasil akhirnya berupa gas inert nitrogen yang relatif tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan air secara langsung. Dan dengan proses denitrifikasi tersebut akan melepaskan senyawa beracun bagi organisme air. (NO3-® NH3+)
Nitrat sebagai unsur hara utama Nitrogen dalam bentuk NO­3- digunakan sebagai substansi atau komponen dinding sel yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak.  Oleh karena itu Nitrat sebagai senyawa-senyawa nitrogen anorganik utama dalam air laut tedapat sebagai ion nitrat (NO3) nitrit dan amoniak (NH3), dan sangat dipengaruhi oleh oksigen bebas dalam air.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dilakukanlah praktikum oseanografi ini unuk mengkaji lebuh lanjut mengenai kandungan Nitrat pada perairan Popsa Makassar.
B.   Tujuan dan Kegunaan
Praktikum  Oseanografi Kimia ini bertujuan untuk menentukan kandungan Nitrat (NO3) di sekitar wilayah perairan Popsa, Makassar.
Sedangkan kegunaan dari Praktikum ini adalah agar dapat memahami dan mengetahui cara menentukan kandungan Nitrat (NO3), serta dapat dapat membandingkan teori yang diperoleh dari perkuliahan dengan hasil yang di perloh di Laboratorium.




















TINJAUAN PUSTAKA
         Nitrat (NO3) adalah bentuk senyawa nitrogen yang merupakan sebuah senyawa yang stabil. Nitrat merupakan salah satu unsur penting untuk sintesis protein tumbuh-tumbuhan dan hewan, akan tetapi nitrat pada konsentrasi yang tinggi dapat mengakumulasi pertumbuhan ganggang yang tak terbatas sehingga air kekurangan oksigen terlarut dan menyebabkan kematian pada ikan. Kadar nitrat secara alamiah biasanya agak rendah, namun kadar nitrat dapat menjadi tinggi sekali pada air tanah di daerah-daerah yang diberi pupuk dan mengandung nitrat (Alaerts dan Santika, 1987).
         Senyawa nitrogen dalam air laut terdapat dalam 3 bentuk utama yang berada dalam keseimbangan, yaitu amoniak, nitrit dan nitrat. Keseimbangan tersebut sangat dipengaruhi oleh kandungan oksigen bebas dalam air. Pada saat kadar oksigen rendah, keseimbangan bergerak menuju amoniak, sedangkan pada saat kadar oksigen tinggi keseimbangan bergerak menuju nitrat sehingga nitrat merupakan hasil akhir dari oksidasi nitrogen dalam air laut.
         Amoniak dalam air laut lebih tinggi dibandingkan di air tawar, hal ini disebabkan karena air laut bersifat basa. Selanjutnya dalam bentuk amonium merupakan unsur hara yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tumbuhan laut. Dalam keadaan aerob amoniak (NH3) dan amonium (NH4) oleh bakteri, sedangkan dalam keadaan anaerob nitrit dan nitrat ini diubah menjadi amoniak yang kemudian bersenyawa dengan air menjadi amonium. Amoniak dan amonium selain merupakan hasil akhir dari perombakan protein oleh bakteri dalam keadaan anaerob, juga berasal dari buangan atau limbah industri pertanian. Amoniak yang terdapat di perairan merupakan produksi dari hasil metabolisme organisme dan pembusukan oleh bakteri (Wardoyo, 1975). Hattory (1980) menambahkan bahwa konsentrasi amoniak dalam air laut pada dasarnya rendah dan inilah yang dimanfaatkan oleh fitoplankton sehingga terjadi oksidasi amoniak yang menghasilkan nitrit dan nitrat oleh bakteri nitrifikasi.
         Sumber utama nitrat di perairan berasal dari limbah yang mengandung senyawa nitrat berupa bahan organik dan senyawa anorganik seperti pupuk nitrogen. Sedangkan distribusi horizontal kadar nitrat menurut Hutagalung (1997), semakin tinggi menuju ke arah pantai dan kadar nitrat tertinggi biasanya ditemukan di perairan muara. Selanjutnya dikatakan bahwa peningkatan kadar nitrat di laut disebabkan oleh masuknya limbah domestik atau perairan (pemupukan) yang mengandung nitrat.
         Dibeberapa perairan laut, nitrat digambarkan sebagai senyawa mikronutrien pengontrol produktifitas primer di lapisan permukaan daerah eufotik. Kadar nitrat di daerah eufotik sangat dipengaruhi oleh transportasi nitrat ke daerah tersebut, oksidasi amoniak oleh mikroorganisme dan pengambilan nitrat untuk proses produktifitas primer, bila intensitas cahaya yang masuk ke kolom air cukup, maka kecepatan pengambilan nitrat (uptake) lebih cepat daripada proses transportasi nitrat ke lapisan permukaan (Grasshoff, 1976). Konsentrasi nitrat meningkat pada kedalaman tertentu dan akan berkurang pada kedalaman dimana konsentrasi oksigen mendekati nol. Nitrat dan elemen-elemen lainnya yang berasal dari molekul organik, asam amino, protein dan asam nukleat mengalami hidrolisa dan oksidasi (Raymont, 1980).
         Menurut Dugdale dan Goering (1967) bahwa produktifitas primer yang memerlukan nitrogen yaitu produktifitas yang nitratnya didapatkan dari lapisan eufotik karena gerakan bawah air dan produktifitas lanjutan melalui mineralisasi dari nitrogen organik yang melewati jaringan makanan pada lapisan tersebut. Nitrogen merupakan unsur yang sangat penting bagi pertumbuhan fitoplankton dan merupakan salah satu unsur utama dalam pembentukan protein. Selain itu juga diperlukan dalam proses fotosintesis yang diserap dalam bentuk nitrat, kemudian diubah menjadi protein dan selanjutnya menjadi sumber makanan bagi ikan.
         Kandungan nitrat dalam kadar yang berbeda dibutuhkan oleh setiap jenis alga untuk keperluan pertumbuhannya. Agar fitoplankton dapat tumbuh optimal diperlukan kandungan nitrat antara 0,9 – 3,5 mg/l, tetapi apabila kadar nitrat dibawah 0,1 atau diatas 45 mg/l maka nitrat dapat merupakan faktor pembatas (Chu, 1943 dalam Suminto, 1984)




















METODE ANALISIS
A.   Prinsip Analisis
Dalam penentuan nitrat-nitrogen digunakan metoda Brucine (APHA, 1979), dengan pereaksi-pereaksi brucine dan asam sulfat pekat. Reaksi Brucine dengan nitrat membentuk senyawa yang berwarna kuning. Kecepatan reaksi ini sangat dipengaruhi oleh tingkat panas larutan. Pemanasan larutan dilakukan dengan penambahan asam sulfat pekat. Metoda ini hanya sesuai untuk air sampel yang kadar nitrat nitrogennya 0,1 sampai 2 ppm (selang terbaik : 0,1  -  1 ppm NO3-N). Bila diduga air sampel mengandung nitrat lebih besar atau lebih kecil dari selang ini, disarankan untuk menggunakan metode sebagaimana yang disarankan APHA (1989)
B.   Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalahtabung reaksi, pipet skala, spektofotometer, gelas kimia, erlemeyer, labu ukur dan rak tabung.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:sampel air laut, Asam Sulfat Pekat (H2SO4), Natrium Nitrat (NaNO3), aquades dan tissue roll.
C.   Prosedur Kerja
Membersihkan semua alat seperti tabung reaksi dan spoid,sebanyak 7 kali.
Cara membersihkan alat-alat tersebut harus menggunakan air laut agar tidak ada kontaminasi dari sampel yang lain. Kemudian mengambil air sampel dan dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 5,0 ml. Setelah itu menambahkan larutan Bruchine sebanyak 0,5 ml, kemudian kocok tabung reaksi tersebut dengan cara membolak-balik tabung. Didiamkan beberapa menit.
Setelah itu di tambahkan lagi larutan Asam Sulfat Pekat (H2SO4) sebanyak 5 ml (dilakukan didalam ruang asam). Kemudian diamkan beberapa menit sampai lerutan tersebut dingin. Setelah dingin, maka diukurlah kandungan nitratnya dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 420 nm.
            Untuk larutan Blanco (pembanding) maka digunakan aquades dengan cara melakukan langakah seperti diatas.
D.   Perhitungan
Text Box: NO3 = Nt - NoUntuk mengetahui kandungan Nitrat (NO3) suatu air maka digunakan rumus sebagai berikut:
NO3 = Nt – No                           

Dimana : Nt = Nilai sampel
               No = Nilai Blanco (aquades)
















HASIL DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil
karena pengulangan dilaukan sebanyak dua kali maka didapatkan:
Diketahui :
Nt : 0,044 mg/L                                          Nt : 0,061 mg/L
NO : 0,010 mg/L                                        NO : 0,012 mg/L
Text Box: NO3 = Nt - NoJadi:

NO3 (1)=  Nt-  NO                            NO3 (2)  =  Nt- NO
                  = 0,044 - 0,010                                                = 0,061 – 0,012
            = 0,034 mg/l                                                    = 0,049 mg/l
Jadi ΣNO=       
       =               
       =                     
       = 0,0415 mg/L
B.   Pembahasan
Pada percobaan Analisis Nitrat didapatkan hasil rata-rata yakni 0,0415 mg/L. Artinya kandungan Nitrat sampel tersebut termasuk sangat rendah apabila di bandingakan dengan selang kandungan Nitrat yang baik suatu perairan yakni (selang 0,1 – 1 mg/L). Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, salh satunya yakni adanya pencemaran. Telah kita ketahui bahwa pada perairan Popsa Makassar sangat banyak limbah yang masuk kelaut, serta banyaknya buangan sampah yang terdapat pada perairan tersebut. Sehinggan hal ini menjadi faktor yang menyebabkan kandungan Nitrat pada perairan tersebut tergolong rendah.















KESIMPULAN DAN SARAN
A.   Kesimpulan
Pada percobaan yang kami laukukan pada hari Selasa 15 Maret 2011, dapat disimpilkan bahwa kandungan Nitrat (NO3) tergolong rendah dengan hasil yang didapatkan yakni 0,0415 mg/L. Hal tersebut tejadi karena adanya faktor-faktor yang menyebabkan, salah satunya adalah pencemaran.
B.   Saran
Saran saya sebaiknya asisten Untuk Laboratorium diperbanyak lagi, jadi tiap kelompok dapat satu asisten yang dapat membimbing dalam praktikum serta memeriksa Laporan Mingguan.





           






DAFTAR PUSTAKA

.
Alaerts, G. dan S.S. Santika., 1987.MetodePenelitian Air.Usaha Nasional. Surabaya. Indonesia.

DugdaledanGoering., 1967. Marine Chemistry.Dept. of Chemistry and Institute of Marine Science.University of South Florida Tempa-Florida.

Grasshoff, K., 1976. Determination of Nitrate. Methods of Seawater Analysis (Grasshoffedt.). Verlag chemic-Weinheim-New York : 137-145.

Hattory., 1980. Water Quality Criteria for European  FreshwaterFishwater Temperature and Inland Fisheries. Fishwater Press. Pergamon Press.

Hutagalung, H, P., Dan Abdul Rozak, 1997. MetodeAnalisis Air Laut, Sedimendan Biota, Buku 2. P3O. LIPI Jakarta.

Raymont, 1980.DampakPencemaranLingkungan. BadanKerjasamaPerguruanTinggiNegeri. Indonesia BagianTimur.

Suminto, 1984. Pencemaran Lingkungan. Seminar pengendalian pencemaran. Bagian Akuakultur fakultas Perikanan; IPB. Bogor

Wardoyo, S,T,H. 1975. ManajemenKualitas Air.Fak.Perikanan IPB. Bogor.









2 komentar: