PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Laut
Indonesia memiliki luas lebih kurang 5.6 juta km 2 dengan garis pantai
sepanjang 81.00 km, dengan potensi sumberdaya terutama perikanan laut yang
cukup besar, baik dari segi kuantitas maupun diversitasnya. Selain itu
Indonesia tetap berhak untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan
kekayaan alam di laut lepas diluar batas 200 mil laut ZEE, serta pengelolaan
dan pemanfaatan kekayaan alam dasar laut perairan internasional diluar batas
landas kontinen. Nampak bahwa kepentingan pembangunan ekonomi di Indonesia
lebih memanfaatkan potensi sumberdaya daratan dari pada sumber ptensi perairan
laut. Perkembabangan IPTEK memacu terjadinya pecemaran lingkungan baik
pencemaran air, tanah maupun udara. Pencemaran air yang diakibatkan oleh dampak
perkembangan industry harus dapat dikendalikan karena bila tidak dilakukan
sejak dini akan menimbulkan permasalahan serius bagi kelangsungan hidup manusia
maupun alam sekitarnya.
Pencemaran
adalah proses masuknya zat-zat atau energi ke dalam lingkungan oleh aktifitas
manusia secara langsung yang mengakibatkan terjadinya pengaruh yang merugikan
sedemikian rupa sehingga pada akhirnya akan membahayakan manusia, merusak
lingkungan hayati (sumberdaya hayati) dan ekosistem serta mengurangi atau
menghalangi kenyamanan dan penggunaan lain yang semestinya dari suatu sistem
lingkungan. UNEP (1980) dalam Romimohtarto (1991).
Pencemaran
logam berat merupakan permasalahan yang sangat serius untuk ditangani, karena
merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum. Sejak kasus merkuri di Minamata
Jepang pada 1953, pencemaran logam berat semakin sering terjadi dan semakin
banyak dilaporkan. Agen Lingkungan Amerika Serikat (EPA) melaporkan, terdapat
13 elemen logam berat yang diketahui berbahaya bagi lingkungan. Di antaranya
arsenik (As), timbal (Pb), merkuri (Hg), dan kadmium (Cd). Logam berat sendiri
sebenarnya merupakan unsur esensial yang sangat dibutuhkan setiap makhluk
hidup, namun beberapa di antaranya (dalam kadar tertentu) bersifat racun. Di
alam, unsur ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut atau tersuspensi
(terikat dengan zat padat) serta terdapat sebagai bentuk ionik.
B. Tujuan
Penulisan Makalah
Penulisan
makalh ini bertujuan:
Sebagai
salah satu prasyarat untuk melulusi mata kuliah pencemaran Laut
Untuk
mengetahui barbagai sumber dari logam berat
Untyuk
mengetahui dampak yang timbul akibat pencemaran logam berat
LOGAM
BERAT CADMIUM (Cd)
v
Pengertian
Logam merupakan bahan pertama yang dikenal
oleh manusia dan digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam
sejarah peradaban manusia. Logam berat masih termasuk golongan logam dengan
kriteria-kriteria yang sama dengan logam lain. Perbedaannya terletak dari
pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam
organisme hidup. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan
efek-efek khusus pada mahluk hidup (Palar, 1994). Tidak semua logam berat dapat
mengakibatkan keracunan pada mahluk hidup, besi merupakan logam yang dibutuhkan
dalam pembentukan pigmen darah dan zink merupakan kofaktor untuk aktifitas
enzim (Wilson, 1988). Keberadaan logam berat dalam lingkungan berasal dari dua
sumber. Pertama dari proses alamiah seperti pelapukan secara kimiawi dan kegiatan
geokimiawi serta dari tumbuhan dan hewan yang membusuk. Kedua dari hasil
aktivitas manusia terutama hasil limbah industri (Connel dan Miller, 1995).
Dalam neraca global sumber yang berasal dari alam sangat sedikit dibandingkan pembuangan
limbah akhir di laut.
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis
lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik,
mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22
sampai 92 dari perioda 4 sampai 7 (Miettinen, 1977). Sebagian logam berat
seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg) merupakan zat pencemar yang
berbahaya. Afinitas yang tinggi terhadap unsur S menyebabkan logam ini
menyerang ikatan belerang dalam enzim, sehingga enzim bersangkutan menjadi tak
aktif. Gugus karboksilat (-COOH) dan amina (-NH2) juga bereaksi dengan logam
berat. Kadmium, timbal, dan tembaga terikat pada sel-sel membran yang
menghambat proses transpormasi melalui dinding sel. Logam berat juga
mengendapkan senyawa fosfat biologis atau mengkatalis penguraiannya.
v
Sifat dan Kegunaan Cadmium (Cd)
Adapun
sifat dari Cadmium yakni:
a.
Sifat
fisik: merupakan logam yang berwarna keperakan, mengkilap, lunak/mudah ditempa
dan ditarik, serta memiliki titik lebur yang rendah.
b.
Sifat
kimiawi: Cd tidak mudah larut dalam basa, larut dalam H2SO4
encer dan HCL encer Cd, tidak menunjukkan sifat amfoter, memilki ketahanan
korosi yang tingggi serta merupakan logam yang cukup aktif.
Sedangkan
kegunaan Cadmium itu yakni:
v
Sumber Logam Berat Cadmium (Cd)
Bryan (1976) dalam Ma’ruf (2007)
menyatakan secara umum sumber-sumber pencemaran logam berat di laut dapat
dibagi menjadi dua, yaitu sumber-sumber yang bersifat alami dan buatan. Logam
berat yang masuk ke perairan laut secara alami berasal dari tiga sumber, yaitu
: masukan dari daerah pantai (coastal supply) yang berasal dari sungai dan
hasil abrasi pantai aktivitas gelombang, masukan dari laut dalam (deep sea
supply) meliputi logam-logam yang dibebaskan dari aktivitas gunung berapi di
laut dalam dan partikel atau sedimen akibat proses kimiawi, serta masukan dari
lingkungan dekat daratan pantai. Adapun sumber buatan (man-made) adalah
logam-logam yang dibebaskan oleh proses industri logam dan batu-batuan.
v
Keberadaan Cadmium di Perairan
Logam
berat masuk keperairan dapat terjadi karena beberapa factor seperti terjadi
buangan dari limbah industri yang menggunakan Cd (sumber buatan). Sehingga
masuk keperairan. Maupun sumber alami yang langsung masuk keperairan.
Diperairan logam ini ada yang terlarut dan ada juga yang tidak sehigga sangat
mudah untuk masuk ke organism akuatik akhirnya sampai ke manusia.
Gambar
proses logam berat diperairan melalui rantai makanan
v
Dampak pencemaran
Cadmium (Cd) pada manusia.
Salah
satu cantoh akibat keracunan Cd pada manusia yakni Keracunan Cd
kronik ini dilaporkan didaerah Toyama, sepanjang sungai Jinzu di Jepang, yang
menyebabkan penyakit Itai-itai pada penduduk wanita umur 40 tahun keatas.
Gambar Seorang wanita penderita itai-itai disease
v
Dampak pencemaran Cd pada organisme akuatik
Contoh kasus yang terjadi di perairan teluk jakarta yang
menyebabkan kematian ikan secara massal. Hal ini terjadi sekitar pada bulan Mei
2004. Pencemaran logam berat yang terjadi di teluk jakarta ini pertama kali
ditemukan pada hasil penelitian S. Yatim, dkk. Yang mana hasil peneltiannya
mengatakan bahwa kadar logam berat dalam air di teluk jakarta tergolong tinggi.
Beberapa data kasus akibat pencemaran Logam Berat yang
terjadi di Minamata sekitar awal tahun 1925-1926 yakni sebagi berikut:
Tahun
|
Ikan
|
Kerang
|
Rumput Laut
|
Burung
|
Kucing, Babi
|
1949-1950
|
Di Matageta, gurita, bandeng laut mengambang
dan dapat ditangkap dengan tangan
|
Kepah tak lagi tumbuh pada badan kapal di
sekitar saluran keluar limbah pabrik di Pelabuhan Hyakken
|
Rumput laut di Teluk Minamata berubah
menjadi putih dan mulai mengambang di permukaan
|
||
1951-1952
|
Ikan kurisi hitam, katak, ikan kurisi,
bandeng laut, dll, mengapung khususnya di Teluk Minamata
|
Kerang, tiram, kepah, siput, dll, banyak
yang terbuka
|
Ganggang hijau, agar-agar, laver
hijau, alaria dll memudar warnanya tercerabut dan mengambang. Jumlah
rumput laut menurun menjadi hanya 1/3 jumlah sebelumnya
|
Di Yudo, Detsuki, Tsukinouro, dll, gagak
terjatuh dan burung laut dapat dipukul dengan dayung dan mudah ditangkap
|
|
1953-1954
|
Area di mana ikan mengapung meluas ke
selatan sampai Tsubodan, Akahana, Shinajiro, Hadakanze, dan Teluk Yudo.
Belanak, ikan kurisi, ikan cutlass, cumi-cumi, katak, dll. Pada teluk
Yudo, makarel kuda yang muda terlihat berenang dengan aneh dalam suatu lingkaran
|
Kerang yang mati makin banyak hingga
melewati teluk minamata ke arah pesisir Tsukinoura. Pada 1953 pada seluruh
area, kepah yang dikembangkan pada daerah seluas 1000 m mati
|
Jumlah rumput laut yang mengambang bertambah
banyak, kerusakan meluas
|
Jumlah burung yang memperlihatkan efek
seperti jatuh meningkat di sekitar pulau Koiji, Detsuki, Yudo, Modo.
Gagak-gagak gila yang tidak mampu terbang dengan lurus terlihat meluncur
jatuh ke dalam laut dan bebatuan
|
Kucing: Pada 1953, satu ekor menjadi gila
dan mati di Detsuki. Pada 1954, kucing-kucing di Mategata, Myojin,
Tsukinoura, Yudo, dll., terus menjadi gila dan mati.Babi:Menjadi gila dan
mati di Detsuki, Tsukinoura
|
v
Metode penanganan pencemaran Logam
Berat cadmium (Cd)
Untuk cara menangani pencemaran logam berat di suatu
perairan maka dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni:
Ø
cara fisika
cara ini sampai
sekarang belum ada yang benar-benar efektif, hanya saja ada beberapa yang dapat
dilakukan yaitu: LTTD (Low Temperature Thermal Desorption) (di sedimen).
Sedangkan untuk dalam volume kecil (air minum) dilakukan cara seperti: Reverse
Osmosis (RO) ; menyaring air dengan 5
tahap pada tekanan tinggi ( untuk air konsumsi manusia) :
a.
Penyaringan bahan padat
b.
Penyaringan karatan, organik dsb
c.
Melembutkan air
d.
Logam- logam
e.
Memurnikan
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Minamata
http://masdony.wordpress.com/2009/04/19/logam-berat-sebagai-penyumbang-pencemaran-air-laut/
http://www.env.go.jp/en/chemi/hs/minamata2002
Purnomo,
Dony. 2009. Logam Berat Sebagai
Penyumbang Pencemaran Air Laut. Program Pascasarjana. ITB
Strisno,
Budiyono. 2004. Pengaruh Pencemaran
Kadmium Pada Aur Sumur Untuk Minum dan Memasak Terhadap Kesehatan Wanita Di
Desa Bambe Kecamatan Driyorejo Gresik. Kesehatan Lingkungan IndonesiaVol3.
No.1 Oktober 2004.
Yudatomo.
2009. Logam Berat (Heavy Metal).
Tugas Makalah
Pencemaran Laut
LOGAM BERAT CADMIUM (Cd)
Oleh:
KELOMPOK 3
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
JURUSAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar