Jumat, 11 November 2011

Makalh Pencemaran Logam Berat


PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5.6 juta km 2 dengan garis pantai sepanjang 81.00 km, dengan potensi sumberdaya terutama perikanan laut yang cukup besar, baik dari segi kuantitas maupun diversitasnya. Selain itu Indonesia tetap berhak untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam di laut lepas diluar batas 200 mil laut ZEE, serta pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam dasar laut perairan internasional diluar batas landas kontinen. Nampak bahwa kepentingan pembangunan ekonomi di Indonesia lebih memanfaatkan potensi sumberdaya daratan dari pada sumber ptensi perairan laut. Perkembabangan IPTEK memacu terjadinya pecemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah maupun udara. Pencemaran air yang diakibatkan oleh dampak perkembangan industry harus dapat dikendalikan karena bila tidak dilakukan sejak dini akan menimbulkan permasalahan serius bagi kelangsungan hidup manusia maupun alam sekitarnya.
Pencemaran adalah proses masuknya zat-zat atau energi ke dalam lingkungan oleh aktifitas manusia secara langsung yang mengakibatkan terjadinya pengaruh yang merugikan sedemikian rupa sehingga pada akhirnya akan membahayakan manusia, merusak lingkungan hayati (sumberdaya hayati) dan ekosistem serta mengurangi atau menghalangi kenyamanan dan penggunaan lain yang semestinya dari suatu sistem lingkungan. UNEP (1980) dalam Romimohtarto (1991).
Pencemaran logam berat merupakan permasalahan yang sangat serius untuk ditangani, karena merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum. Sejak kasus merkuri di Minamata Jepang pada 1953, pencemaran logam berat semakin sering terjadi dan semakin banyak dilaporkan. Agen Lingkungan Amerika Serikat (EPA) melaporkan, terdapat 13 elemen logam berat yang diketahui berbahaya bagi lingkungan. Di antaranya arsenik (As), timbal (Pb), merkuri (Hg), dan kadmium (Cd). Logam berat sendiri sebenarnya merupakan unsur esensial yang sangat dibutuhkan setiap makhluk hidup, namun beberapa di antaranya (dalam kadar tertentu) bersifat racun. Di alam, unsur ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut atau tersuspensi (terikat dengan zat padat) serta terdapat sebagai bentuk ionik.
B.   Tujuan Penulisan Makalah
Penulisan makalh ini bertujuan:
*      Sebagai salah satu prasyarat untuk melulusi mata kuliah pencemaran Laut
*      Untuk mengetahui barbagai sumber dari logam berat
*      Untyuk mengetahui dampak yang timbul akibat pencemaran logam berat










LOGAM BERAT CADMIUM (Cd)
v  Pengertian
Logam merupakan bahan pertama yang dikenal oleh manusia dan digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah peradaban manusia. Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam organisme hidup. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek-efek khusus pada mahluk hidup (Palar, 1994). Tidak semua logam berat dapat mengakibatkan keracunan pada mahluk hidup, besi merupakan logam yang dibutuhkan dalam pembentukan pigmen darah dan zink merupakan kofaktor untuk aktifitas enzim (Wilson, 1988). Keberadaan logam berat dalam lingkungan berasal dari dua sumber. Pertama dari proses alamiah seperti pelapukan secara kimiawi dan kegiatan geokimiawi serta dari tumbuhan dan hewan yang membusuk. Kedua dari hasil aktivitas manusia terutama hasil limbah industri (Connel dan Miller, 1995). Dalam neraca global sumber yang berasal dari alam sangat sedikit dibandingkan pembuangan limbah akhir di laut.
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7 (Miettinen, 1977). Sebagian logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg) merupakan zat pencemar yang berbahaya. Afinitas yang tinggi terhadap unsur S menyebabkan logam ini menyerang ikatan belerang dalam enzim, sehingga enzim bersangkutan menjadi tak aktif. Gugus karboksilat (-COOH) dan amina (-NH2) juga bereaksi dengan logam berat. Kadmium, timbal, dan tembaga terikat pada sel-sel membran yang menghambat proses transpormasi melalui dinding sel. Logam berat juga mengendapkan senyawa fosfat biologis atau mengkatalis penguraiannya.
v  Sifat dan Kegunaan Cadmium (Cd)
Adapun sifat dari Cadmium yakni:
a.    Sifat fisik: merupakan logam yang berwarna keperakan, mengkilap, lunak/mudah ditempa dan ditarik, serta memiliki titik lebur yang rendah.
b.    Sifat kimiawi: Cd tidak mudah larut dalam basa, larut dalam H2SO4 encer dan HCL encer Cd, tidak menunjukkan sifat amfoter, memilki ketahanan korosi yang tingggi serta merupakan logam yang cukup aktif.
Sedangkan kegunaan Cadmium itu yakni:



v  Sumber Logam Berat Cadmium (Cd)
Bryan (1976) dalam Ma’ruf (2007) menyatakan secara umum sumber-sumber pencemaran logam berat di laut dapat dibagi menjadi dua, yaitu sumber-sumber yang bersifat alami dan buatan. Logam berat yang masuk ke perairan laut secara alami berasal dari tiga sumber, yaitu : masukan dari daerah pantai (coastal supply) yang berasal dari sungai dan hasil abrasi pantai aktivitas gelombang, masukan dari laut dalam (deep sea supply) meliputi logam-logam yang dibebaskan dari aktivitas gunung berapi di laut dalam dan partikel atau sedimen akibat proses kimiawi, serta masukan dari lingkungan dekat daratan pantai. Adapun sumber buatan (man-made) adalah logam-logam yang dibebaskan oleh proses industri logam dan batu-batuan.

v  Keberadaan Cadmium di Perairan
Logam berat masuk keperairan dapat terjadi karena beberapa factor seperti terjadi buangan dari limbah industri yang menggunakan Cd (sumber buatan). Sehingga masuk keperairan. Maupun sumber alami yang langsung masuk keperairan. Diperairan logam ini ada yang terlarut dan ada juga yang tidak sehigga sangat mudah untuk masuk ke organism akuatik akhirnya sampai ke manusia.









Gambar proses logam berat diperairan melalui rantai makanan
v  Dampak pencemaran Cadmium (Cd) pada manusia.





            Salah satu cantoh akibat keracunan Cd pada manusia yakni Keracunan Cd kronik ini dilaporkan didaerah Toyama, sepanjang sungai Jinzu di Jepang, yang menyebabkan penyakit Itai-itai pada penduduk wanita umur 40 tahun keatas.
itai-itai





Gambar  Seorang wanita penderita itai-itai disease
v  Dampak pencemaran Cd  pada organisme akuatik
Contoh kasus yang terjadi di perairan teluk jakarta yang menyebabkan kematian ikan secara massal. Hal ini terjadi sekitar pada bulan Mei 2004. Pencemaran logam berat yang terjadi di teluk jakarta ini pertama kali ditemukan pada hasil penelitian S. Yatim, dkk. Yang mana hasil peneltiannya mengatakan bahwa kadar logam berat dalam air di teluk jakarta tergolong tinggi.
Beberapa data kasus akibat pencemaran Logam Berat yang terjadi di Minamata sekitar awal tahun 1925-1926 yakni sebagi berikut:
Tahun
Ikan
Kerang
Rumput Laut
Burung
Kucing, Babi
1949-1950
Di Matageta, gurita, bandeng laut mengambang dan dapat ditangkap dengan tangan
Kepah tak lagi tumbuh pada badan kapal di sekitar saluran keluar limbah pabrik di Pelabuhan Hyakken
Rumput laut di Teluk Minamata berubah menjadi putih dan mulai mengambang di permukaan


1951-1952
Ikan kurisi hitam, katak, ikan kurisi, bandeng laut, dll, mengapung khususnya di Teluk Minamata
Kerang, tiram, kepah, siput, dll, banyak yang terbuka
Ganggang hijau, agar-agar, laver hijau, alaria dll memudar warnanya tercerabut dan mengambang. Jumlah rumput laut menurun menjadi hanya 1/3 jumlah sebelumnya
Di Yudo, Detsuki, Tsukinouro, dll, gagak terjatuh dan burung laut dapat dipukul dengan dayung dan mudah ditangkap

1953-1954
Area di mana ikan mengapung meluas ke selatan sampai Tsubodan, Akahana, Shinajiro, Hadakanze, dan Teluk Yudo. Belanak, ikan kurisi, ikan cutlass, cumi-cumi, katak, dll. Pada teluk Yudo, makarel kuda yang muda terlihat berenang dengan aneh dalam suatu lingkaran
Kerang yang mati makin banyak hingga melewati teluk minamata ke arah pesisir Tsukinoura. Pada 1953 pada seluruh area, kepah yang dikembangkan pada daerah seluas 1000 m mati
Jumlah rumput laut yang mengambang bertambah banyak, kerusakan meluas
Jumlah burung yang memperlihatkan efek seperti jatuh meningkat di sekitar pulau Koiji, Detsuki, Yudo, Modo. Gagak-gagak gila yang tidak mampu terbang dengan lurus terlihat meluncur jatuh ke dalam laut dan bebatuan
Kucing: Pada 1953, satu ekor menjadi gila dan mati di Detsuki. Pada 1954, kucing-kucing di Mategata, Myojin, Tsukinoura, Yudo, dll., terus menjadi gila dan mati.Babi:Menjadi gila dan mati di Detsuki, Tsukinoura

v  Metode penanganan pencemaran Logam Berat cadmium (Cd)
Untuk cara menangani pencemaran logam berat di suatu perairan maka dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni:
Ø   cara fisika
     cara ini sampai sekarang belum ada yang benar-benar efektif, hanya saja ada beberapa yang dapat dilakukan yaitu: LTTD (Low Temperature Thermal Desorption) (di sedimen). Sedangkan untuk dalam volume kecil (air minum) dilakukan cara seperti: Reverse Osmosis (RO) ; menyaring air dengan 5    tahap pada tekanan tinggi ( untuk air konsumsi manusia) :
a. Penyaringan bahan padat
b. Penyaringan karatan, organik dsb
c. Melembutkan air
d. Logam- logam
e. Memurnikan








DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_Minamata
http://masdony.wordpress.com/2009/04/19/logam-berat-sebagai-penyumbang-pencemaran-air-laut/

http://www.env.go.jp/en/chemi/hs/minamata2002

Purnomo, Dony. 2009. Logam Berat Sebagai Penyumbang Pencemaran Air Laut. Program Pascasarjana. ITB

Strisno, Budiyono. 2004. Pengaruh Pencemaran Kadmium Pada Aur Sumur Untuk Minum dan Memasak Terhadap Kesehatan Wanita Di Desa Bambe Kecamatan Driyorejo Gresik. Kesehatan Lingkungan IndonesiaVol3. No.1 Oktober 2004.

Yudatomo. 2009. Logam Berat (Heavy Metal).
































Tugas Makalah
Pencemaran Laut




 

LOGAM BERAT CADMIUM (Cd)


 


LOGO UNHAS.jpg






Oleh:
Folded Corner: STEVEN 
AZMI UTAMI PUTRI 
JUMNIATY 
NOVIETTY TANDISERU
NURHIKMA
FAHRI ANGRIAWAN
SRY SWARNI AB
SATRIAKELOMPOK 3











FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
JURUSAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar